Kontras Warna: Antara Estetika, Standar Baku, dan Kebutuhan Mata
Seringkali orang menganggap "Tunanetra" itu seragam: gelap total. Padahal, disabilitas netra adalah sebuah spektrum yang luas. Alat Cek Kontras ini dirancang untuk memfasilitasi kebutuhan visual tersebut berdasarkan standar internasional.
1. Membedakan Target: Totally Blind vs Low Vision
Penting bagi desainer untuk memahami siapa yang mereka bantu:
- Totally Blind (Buta Total): Tidak memiliki persepsi cahaya. Mereka menggunakan Screen Reader (suara). Bagi mereka, warna visual tidak berpengaruh, yang penting adalah kode program yang rapi.
- Low Vision (Penglihatan Terbatas): Memiliki sisa penglihatan namun ketajamannya menurun drastis. Kelompok ini masih membaca dengan mata. Di sinilah Kontras Warna menjadi "nyawa" agar tulisan terbaca.
2. Standar Kelulusan WCAG 2.1 (Target Angka)
Agar desain Anda ramah bagi penyandang Low Vision, Konsorsium World Wide Web (W3C) menetapkan rumus matematika rasio kecerahan:
- Level AA (Standar Wajib): Rasio minimal 4.5:1 untuk teks normal. Ini standar yang digunakan oleh pemerintah dan layanan publik global.
- Level AAA (Standar Emas): Rasio minimal 7:1. Sangat disarankan untuk teks paragraf panjang agar mata tidak cepat lelah.
- Pengecualian: Teks berukuran besar (18pt ke atas) atau teks tebal (bold 14pt) boleh memiliki rasio lebih rendah, yaitu minimal 3:1.
3. Tantangan Low Vision & Mitos Estetika
Bagi penyandang Low Vision (seperti penglihatan terowongan atau sensitif silau), teks abu-abu muda di atas putih bukan sekadar "kurang jelas", tapi tidak terlihat sama sekali. Mereka seringkali harus mendekatkan mata ke layar hingga jarak 5 cm.
Apakah kontras tinggi membuat desain jadi jelek? Tentu tidak. Prinsip "Inclusive but Beautiful" menantang Anda untuk tetap menggunakan palet warna modern yang cantik, namun dengan rasio kontras yang aman. Inklusif tidak harus hitam-putih.
Butuh Desain Cantik yang Tetap Inklusif?
Memadukan estetika branding dengan kepatuhan standar WCAG memerlukan keahlian khusus. Jangan sampai niat inklusif malah membuat tampilan website Anda terlihat kaku.
Kartunet Konsultan siap membantu audit desain UI/UX. Kami melibatkan penguji dari berbagai spektrum tunanetra (baik pengguna Screen Reader maupun Low Vision) untuk memastikan website Anda fungsional sekaligus indah.
Hubungi Tim Ahli Kartunet →